Klikrakyat.com, Luwu Timur – Komunitas Pemuda Satu Server kembali mengadakan kegiatan sosial bertajuk Ekspedisi Sawerigading Jilid II yang akan mengunjungi sejumlah sekolah terpencil di Kabupaten Luwu Timur. Fokus kegiatan ini adalah mendukung pendidikan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia.

Kabupaten Luwu Timur diketahui memiliki 14 kelas jarak jauh yang tersebar di beberapa kecamatan. Dalam ekspedisi kali ini, komunitas akan mendatangi lima kelas jarak jauh, yakni:
* Kelas Jauh SDN 230 Tarabbi, Kecamatan Malili
* Kelas Jauh Kayu Tanduk SDN 245 Tole-Tole, Kecamatan Wasuponda
* Kelas Jauh SP Garkim SDN 267 Lampesue, Kecamatan Towuti
* Kelas Jauh Buntu Lumu SDN 107 Lagego, Kecamatan Burau
* Kelas Jauh Kayulangi SDN 154 Mangkulande, Kecamatan Mangkutana
Koordinator Komunitas Pemuda Satu Server, Muh. Anjar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan generasi penerus bangsa yang tinggal jauh dari pusat kota. Selain itu, ekspedisi ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan, meningkatkan semangat juang anak-anak dalam meraih prestasi, serta memupuk rasa kebangsaan di antara generasi muda.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan dukungan nyata bagi anak-anak, remaja, dan orang tua di sekolah-sekolah jarak jauh. Kami juga berharap semangat kebangsaan yang kami bangun bersama dapat memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi tantangan global,” ujar Anjar pada Senin (20/1/2025).
Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sekolah meliputi:
* Mengajar sehari untuk memberikan pengalaman pendidikan berbeda
* Bakti sosial
* Kegiatan bermain dan permainan edukatif
* Nobar (nonton bareng) film inspirasi
* Pembagian seragam sekolah dan buku tulis
* Sosialisasi dan praktik mengenai potensi wilayah setempat
Ekspedisi Sawerigading Jilid II direncanakan berlangsung dari Juli hingga Desember 2025. Anjar menegaskan, melalui program ini, Komunitas Pemuda Satu Server berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan dan memberdayakan masyarakat di daerah terpencil.
Kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut serta membantu pendidikan di wilayah 3T, sehingga pemerataan pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Luwu Timur semakin terwujud.*